Pages

Sabtu, 09 Oktober 2010

keseharian dan nilai kebaikan

Banyak hal di berbagai agama melatih manusia untuk hidup secara SADAR. Namun sering kali manusia menjalani pelatihan dan ibadah tersebut hanya dalam periode tertentu saja, setelah selesai, manfaat dan tujuan utama pelatihan dan ibadah tersebut sendiri terlupakan atau seakan menjadi sesuatu yang terpisah sama sekali dari kehidupan sehari-hari.
Untuk saya pribadi, semua langkah kita menjadi bagian pancaran dari nilai yang kita pelajari dalam agama masing-masing, dalam semua tindakan kita sehari-hari. Sesuatu yang menjadi satu, terintegrasi. Percuma saja jika saya beribadah jika selanjutnya saya tidak memelihara lingkungan sekitar saya, buang sampah sembarangan, atau menyakiti orang lain, tidak memenuhi janji yang saya buat, misalnya. Atau misalnya saya beribadah, tapi kemudian keesokan harinya, saya tidak menghormati orang lain dan main hakim terhadap orang lain, merasa diri yang paling benar. Atau misalnya setelah sebulan berpuasa keesokan harinya saya sradak sruduk dijalan tanpa memperhatikan keselamatan orang lain. Atau, sayang sekali kita beribadah jika keesokan harinya kita masih memelihara sifat pendendam dan pendengki. Semua nilai kebaikan yang kita pelajari dalam setiap agama yang kita peluk, menjadi sirna saat kita tidak mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari.
“"Semua nilai kebaikan menjadi sirna saat kita tidak mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari. "”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar